Sabtu, 21 Maret 2009 - 23:50 wib
Rival Fahmi - Okezone
TERNATE - Kecewa tidak pernah lulus dalam tes calon pegawai negeri sipil (CPNS), warga kelurahan Bobo, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara, memblokir ruas jalan utama di kelurahan itu. Akibatnya, sepanjang Sabtu (21/3/2009) pagi hingga sore, arus lalu lintas lumpuh.
Aksi ini merupakan bentuk protes atas sikap pemerintah setempat yang diangap tidak adil dalam perekrutan calon pegawai negeri sipil daerah di kota Tidore.
Warga yang kecewa, menebang pohon dan menaruhnya ke jalan.
Selain itu, mereka juga memblokir jalan menggunakan batu maupun sisa-sisa kayu yang diletakkan di tengah jalan. Aksi ini menyebabkan aktivitas warga lainnya terganggu.
Para pengguna angkutan darat dari dan menuju kelurahan Soa-Sio yang merupakan pusat kota Tidore, terpaksa harus turun dari mobil angkot dan memilih berjalan kaki. Sementara sejumlah pengendara roda dua memilih melintasi pinggiran trotoar sebagai jalan alternatif.
Jalur jalan ini merupakan satu-satunya jalan yang melingkari kawasan pulau Tidore. Sehingga jalur dari arah Rum yang merupakan pelabuhan transit antara Ternate dan Tidore menuju Soa-sio menjadi terhambat.
Warga mengancam, akan terus melakukan aksinya hingga pemerintah kota tidore mengambil sikap untuk mengakomodir warga bobo pada tes cpnsd tahun mendatang.
"Selama ini tak ada satupun warga Bobo yang menjadi PNS. Setiap testing selalu saja gagal. Kali ini harus ada warga Bobo yang lulus dan jadi PNS," ujar Samad Ali, salah seorang warga pada wartawan.
Setelah melakukan negosiasi dengan aparat keamanan, akhirnya pemblokiran tersebut dibuka. Namun, warga masih memilih bertahan di lokasi hingga tuntutan mereka direspon pihak pemerintah daerah kota Tikep. Sementara itu, untuk mengantisipasi aksi lanjutan, Satu SSK Brimob Polda Malut, tetap disiagakan di lokasi kejadian.
Rival Fahmi - Okezone
TERNATE - Kecewa tidak pernah lulus dalam tes calon pegawai negeri sipil (CPNS), warga kelurahan Bobo, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara, memblokir ruas jalan utama di kelurahan itu. Akibatnya, sepanjang Sabtu (21/3/2009) pagi hingga sore, arus lalu lintas lumpuh.
Aksi ini merupakan bentuk protes atas sikap pemerintah setempat yang diangap tidak adil dalam perekrutan calon pegawai negeri sipil daerah di kota Tidore.
Warga yang kecewa, menebang pohon dan menaruhnya ke jalan.
Selain itu, mereka juga memblokir jalan menggunakan batu maupun sisa-sisa kayu yang diletakkan di tengah jalan. Aksi ini menyebabkan aktivitas warga lainnya terganggu.
Para pengguna angkutan darat dari dan menuju kelurahan Soa-Sio yang merupakan pusat kota Tidore, terpaksa harus turun dari mobil angkot dan memilih berjalan kaki. Sementara sejumlah pengendara roda dua memilih melintasi pinggiran trotoar sebagai jalan alternatif.
Jalur jalan ini merupakan satu-satunya jalan yang melingkari kawasan pulau Tidore. Sehingga jalur dari arah Rum yang merupakan pelabuhan transit antara Ternate dan Tidore menuju Soa-sio menjadi terhambat.
Warga mengancam, akan terus melakukan aksinya hingga pemerintah kota tidore mengambil sikap untuk mengakomodir warga bobo pada tes cpnsd tahun mendatang.
"Selama ini tak ada satupun warga Bobo yang menjadi PNS. Setiap testing selalu saja gagal. Kali ini harus ada warga Bobo yang lulus dan jadi PNS," ujar Samad Ali, salah seorang warga pada wartawan.
Setelah melakukan negosiasi dengan aparat keamanan, akhirnya pemblokiran tersebut dibuka. Namun, warga masih memilih bertahan di lokasi hingga tuntutan mereka direspon pihak pemerintah daerah kota Tikep. Sementara itu, untuk mengantisipasi aksi lanjutan, Satu SSK Brimob Polda Malut, tetap disiagakan di lokasi kejadian.