Paradigma pasien mencari dokter tidaklah berlaku di Kabupaten Halmahera Utara. Akibat kendala geografis banyak masyarakat Halmahera Utara yang ada di pulau-pulai kecil dan desa-desa pesisir tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Ditambah lagi dengan kendala transportasi yang tidak memadai, akses ke puskesmas atau rumah sakit yang jauh.
Di lain sisi, pelayanan kesehatan dari pemerintah belum menjangkau daerah-daerah terpencil. Kehidupan masyarakat yang sangat sederhana juga menyebabkan pola pikir belum mencapai pentingnya kesehatan. Kondisi inilah yang mendorong pembentukan puskesmas keliling perairan di Halmahera Utara pada tahun 2006.
Puskesmas merupakan sebuah kapal tipe kapal wisata. Dengan ruangan di dek bawah dibagi menjadi dua ruang periksa, bedah, obat-obatan, ruang tunggu, dokter, dan perawat. Ruang dek atas untuk kemudi, dan ruang santai di anjungan yang terbuka. Puskesmas ini dilengkapi peralatan medis di atas standar puskesmas biasa. Pelayanan dilakukan oleh dokter, bidan, perawat, dan apoteker. Kapal berwarna putih dengan panjang 21 meter dan lebar 6 meter.
Puskesmas keliling perairan itu dinamai KM Mini Lega, yang dalam bahasa Halmahera Utara berarti datang membesuk dan berusaha membantu mengatasi masalah yang ada. Mini Lega juga berfungsi sebagai ruang sosialisasi kesehatan (sanitasi dan hygien). Setiap kali mendarat di desa pesisir, semua orang diajak naik ke kapal. Sosialisasi dimulai dari kebiasaan mencuci tangan, mengusir lalat dan membuang sampah pada tempatnya. Pola standar hidup sehat itu diharapkan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk semakin memperhatikan pentingnya kesehatan diri dan lingkungan.
Untuk meningkatkan layanan kesehatan di daerah terpencil, Dinas Kesehatan Halmahera Utara menerapkan insentif bagi dokter. Dokter di daerah terpencil setiap bulan digaji Rp 6 juta ditambah tunjangan kemahalan Rp 500.000. Bila dokter digaji oleh pemerintah pusat penghasilannya Rp 6,7 juta. In sentif itu lebih tinggi dibandingkan dokter yang bertugas di daerah tidak terpencil yang digaji Rp 5 juta per bulan.
Para tenaga medis inilah yang disiapkan untuk melanjutkan kunjungan Mini Lega ke pulau-pulau terpencil. Mereka dituntut rutin membesuk ribuan masyarakat yang masih kesulitan mengakses layanan kesehatan. Ke depannya, puskesmas keliling perairan akan ditingkatkan menjadi rumah sakit terapung. Wilayah kepulauan seperti Provinsi Maluku dan Maluku Utara sudah saatnya memiliki rumah sakit terapung untuk membesuk dan mengobati masyarakat di pulau- pulau terpencil.
[i]Dikutip dari Kompas.com
Di lain sisi, pelayanan kesehatan dari pemerintah belum menjangkau daerah-daerah terpencil. Kehidupan masyarakat yang sangat sederhana juga menyebabkan pola pikir belum mencapai pentingnya kesehatan. Kondisi inilah yang mendorong pembentukan puskesmas keliling perairan di Halmahera Utara pada tahun 2006.
Puskesmas merupakan sebuah kapal tipe kapal wisata. Dengan ruangan di dek bawah dibagi menjadi dua ruang periksa, bedah, obat-obatan, ruang tunggu, dokter, dan perawat. Ruang dek atas untuk kemudi, dan ruang santai di anjungan yang terbuka. Puskesmas ini dilengkapi peralatan medis di atas standar puskesmas biasa. Pelayanan dilakukan oleh dokter, bidan, perawat, dan apoteker. Kapal berwarna putih dengan panjang 21 meter dan lebar 6 meter.
Puskesmas keliling perairan itu dinamai KM Mini Lega, yang dalam bahasa Halmahera Utara berarti datang membesuk dan berusaha membantu mengatasi masalah yang ada. Mini Lega juga berfungsi sebagai ruang sosialisasi kesehatan (sanitasi dan hygien). Setiap kali mendarat di desa pesisir, semua orang diajak naik ke kapal. Sosialisasi dimulai dari kebiasaan mencuci tangan, mengusir lalat dan membuang sampah pada tempatnya. Pola standar hidup sehat itu diharapkan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk semakin memperhatikan pentingnya kesehatan diri dan lingkungan.
Untuk meningkatkan layanan kesehatan di daerah terpencil, Dinas Kesehatan Halmahera Utara menerapkan insentif bagi dokter. Dokter di daerah terpencil setiap bulan digaji Rp 6 juta ditambah tunjangan kemahalan Rp 500.000. Bila dokter digaji oleh pemerintah pusat penghasilannya Rp 6,7 juta. In sentif itu lebih tinggi dibandingkan dokter yang bertugas di daerah tidak terpencil yang digaji Rp 5 juta per bulan.
Para tenaga medis inilah yang disiapkan untuk melanjutkan kunjungan Mini Lega ke pulau-pulau terpencil. Mereka dituntut rutin membesuk ribuan masyarakat yang masih kesulitan mengakses layanan kesehatan. Ke depannya, puskesmas keliling perairan akan ditingkatkan menjadi rumah sakit terapung. Wilayah kepulauan seperti Provinsi Maluku dan Maluku Utara sudah saatnya memiliki rumah sakit terapung untuk membesuk dan mengobati masyarakat di pulau- pulau terpencil.
[i]Dikutip dari Kompas.com