Sebuah komunitas terbangun karena adanya ikatan – ikatan sosial di antara anggotanya. Kita sering mendengar komunitas petani, komunitas tukang becak, perkumpulan nelayan, asosiasi insinyur dan sebagainya. Komunitas suatu warga masyarakat merupakan ikatan sosial di antara semua warga masyarakat yang terdiri dari individu-individu dan atau kelompok-kelompok yang berinteraksi dalam sebuah hubungan sosial yang didasarkan kepada suatu tujuan bersama.
Semua warga masyarakat antara satu dengan yang lainnya pasti saling berhubungan, hanya saja kualitas hubungan di antara masing-masing masyarakat akan sangat berlainan. Kualitas ikatan sosial akan terbangun apabila di antara warga saling berinteraksi pada waktu yang relatif lama dan mendalam. Biasanya kualitas ikatan sosial tadi akan lebih baik apabila sesama warga tergabung untuk melakukan kegiatan-kegiatan bersama dengan berbagai kelompok atau organisasi atau kegiatan yang sifatnya sesaat.
Ikatan Sosial dan Modal Sosial
Modal dasar dari adanya ikatan sosial yang kuat adalah adanya kerja sama di antara anggota kelompok atau organisasi dalam hal komunitas masyarakat (khususnya dalam masyarakat adat) ikatan sosial akan terbangun apabila ada kerjasama di antara semua warga masyarakat. Kerja sama akan terbangun dengan baik apabila berlandaskan kepercayaan di antara para anggotanya.
Kemampuan masyarkat untuk bekersama demi mencapai tujuan bersama di dalam berbagai kelompok dan organasasi disebut Modal Sosial. Kemampuan bekerjasama muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat. Modal sosial bisa dilembagakan (menjadi kebiasaan) dalam kelompok yang paling kecil ataupun dalam kelompok masyarakat yang besar.
Masyarakat yang mempunyai modal sosial yang kuat adalah masyarkat yang guyup (jawa) dan dinamis. Di indonesia modal sosial yang paling menonjol adalah gotong royong yang dalam masa sekarang terutama di daerah perlotaan sudah mulai luntur.
Kemampuan komunitas atau kelompok-kelompok untuk bekerjasama dan menumbuhkan kepercayaan baik di antara anggota-anggotanya maupun dengan pihak luar merupakan kekuatan besar untuk bekerjasama dan menumbuhkan kepercayaan pihak lain, karena itulah disebut “modal sosial”. Jika warga masyarakat saling bekerjasama dan saling percaya yang didasarkan kepada nilai-nilai universal yang ada, maka tidak ada sikap saling curiga, saling jegal, saling menindas dan sebagainya sehingga ketimpangan-ketimpangan antara kelompok yang satu dengan yang lain akan bisa diminimalkan. Di pihak lain komunitas memudahkan jaringan kerjasama dengan pihak luar.
Kepercayaan tidak akan tercapai dengan sendirinya, memerlukan proses untuk membangun kepercayaan secara terus-menerus. Untuk menumbuhkan kepercayaan setiap kelompok (komonitas) paling tidak membutuhkan 4 hal yang mendasar, yaitu:
•Penerimaan
Sejak awal hubungan, setiap orang membutuhkan jaminan bahwa mereka di terima sepenuhnya, termasuk rasa aman untuk mengemukakan pendapat berkontribusi dalam kegiatan kelompoknya. Membutuhkan suasana saling menghargai untuk menjadi komunitas yang kuat. Dalam perkembangan ikatan sosial sebuah komunitas, saling mengenal dengan baik merupakan awal dari tumbuhnya komunitas tersebut, kepercayaan tidak akan tumbuh terhadap orang baru denga begitu saja, perlu pembuktian dalam sikap dan perilaku masing-masing dalam waktu yang relatif lama.
Sikap dan perilaku berdasarkan kepada nilai-nilai universal yang diyakini sebagai nilai yang berlaku di seluruh tempat di dunia seperti jujur, adil, kesetiaan, saling melindungi di antara sesama semua warga komunitas. Apabila salah satu warga melakukan kecurangan, maka kepercayaan terhadap orang tersebut otomatis akan luntur.
•Berbagi informasi dan kepedulian
Setiap orang yang berhubungan dalam satu komunitas, agar bisa memecahkan masalah bersama, membutuhkan informasi mengenai:
Kehidupan, pengalaman, gagasan, nilai masing-masing.
Masalah-masalah yang dianggap penting dalam kehidupan mereka.
Untuk menumbuhkan kepercayaan, pertukaran informasi yang diberikan di antara warga haruslah informasi yang jujur dan terbuka. Informasi yang diberikan tidak akan berarti apabila dalam hubungan-hubungan tadi tidak didasari kepedulian. Setiap warga yang berhubungan dalam masyarkat akan menggunakan dan terlibat untuk memecahkab masalah dilingkungannya apabila ada kepedulian di antara mereka, apabila warga masyarakat mempunyai kemampuan dan kemauan saling berbagi, saling peduli, maka kepentingan-kepentingan individu akan mengalah kepada kepentingan-kepentingan komunitas kelompok.
•Menentukan Tujuan
Kebutuhan yang ketiga adalah untuk menentukan tujuan bersama. Setiap anggota (warga), tidak akan tertarik dan memberikan komitmen yang dibutuhkan apabila tidak terlibat dalam perumusan tujuan. Proses pengambilan keputusan akan menentukan komitmen warga dalam pelaksanaan pemecahan masalah bersama.
•Pengorganisasian dan Tindakan
Pada tahap awal dalam menentukan tujuan yang hedak dicapai oleh seluruh anggota (warga masyarakat), memastikan ada yang bertanggung jawab untuk menggerakan semua kegiatan untuk mencapai tujuan, untuk itu diperlukan seorang atau sekelompok pemimpin. Dalam organisasi, kelompok, atau komunitas warga masyarakat peranan sikap dan perilaku pemimpin sangat dominan untuk menumbuhkan kepercayaan anggotanya. Perilaku pemimpin yang jujur, adil, peduli dan melindungi anggotanya (warga), akan menumbuhkan kepercayaan dari semua unsur komonitasnya.
Setelah tujuan ditetapkan, harus ada perencanaan untuk melaksanakan keputusan-keputusan yang sudah dibuat. Adalah penting untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa yang dirasakan oleh anggotanya untuk memecahkan masalah. Untuk itulah perlunya keterlibatan (partisipasi) warga masyarakat dalam proses menemukenali masalah (kebutuhan) mereka yang akan menjadi dasar perencanaan. Kebutuhan yang diperlukan oleh pemimpin tanpa melibatkan warga masyarakat, sering tidak menjawab masalah yang sebenarnya ada sehingga dapat menghilangkan kepercayaan warga kepada niat baik pemimpinnya.
Untuk memastikan bahwa rencana yang sudah dibuat efektif dalam pelaksanaannya, dan semua orang melaksanakan yang menjadi tanggung jawabnya maka harus dilakukan pemantauan dan evaluasi secara terbuka dengan semua warga.
Defenisi Hibualamo
Hibualamo (Rumah Besar) adalah sebuah tempat yang sering dipakai atau digunakan oleh masyarakat Tobelo untuk mengadakan suatu rapat dalam rangka membicarakan hal-hal yang berkepentingan dengan masyarakat Halmahera Utara pada umumnya dan sekaligus untuk membuat serta merumuskan setiap kebijakan dan norma-norma untuk menjadi suatu pegangan dan aturan dalam mengarahkan masyarkatnya untuk menjadi lebih tertib, harmonis, rukun dan damai. Tidak hanya itu, Hibualamo juga bisa dijadikan suatu tempat untuk menyelesaikan setiap masalah dalam bentuk apapun yang dihadapi atau dialami oleh masyarakat Tobelo.
Masyarakat Halmahera Utara hidup berdampingan antara satu dengan yang lain tanpa membeda-bedakan agama, suku dan bahasa yang dianut oleh setiap orang karena ikatan persaudaraan yang dijalin sangat kuat. Ikatan ini diwujudkan dengan apa yang disebut Hibualamo (Rumah Besar).
Hibualamo juga merupakan suatu lembaga yang mempunyai peranan penting dalam masyarakat, dimana sebagai lembaga tertinggi adat Hibualamo merupakan sarana yang sering dipakai dan digunakan ketika ada perayaan acara adat masyarakat Halmahera Utara, Hibualamo juga kerap kali dipakai dan dimanfaatkan ketika ada peristiwa dan kejadian yang sangat besar terjadi dan tidak mampu diatasi, maka kemudian Hibualamo menjadi jalan alternatif terakhir masyarkat Halmahera Utara pada umumnya untuk menyelesaikan setiap persoalan dan masalah yang terjadi.
Pemimpin adat di dalam Hibualamo biasanya dinamakan dengan Jiko Makalano yang artinya pemimpin dewan adat Halmahera Utara. Jiko Makalano adalah seorang putra daerah yang dipilih oleh masyarkat adat Halmahera Utara untuk menjadi pemimpin atau kepala adat Hibualamo. Pemimpin tersebut mempunyai peran dan pengaruh yang sangat besar dalam pengambilan dan pembuat keputusan di dalam rumah adat Hibualamo. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan Jiko Makolano juga memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat dan dewan adat untuk dapat mempertimbangkan dan menimbang kembali keputusan yang sudah dan telah dibuat dan ditetapkan oleh dia sendiri.
Bagaimana Hibualamo Membangun Modal Sosial di Masyarakat Halmahera Utara
Hibualamo, sebagai dewan pemimpin kolektif, yang bertanggung jawab untuk menggerakan potensi warga masyarakat adatnya untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi kepentingan bersama dalam membangun hubungan yang harmonis satu dengan yang lainnya. Mempunyai tugas membangun modal sosial di wilayahnya. Modal sosial yang dibangun akan menjadi modal (potensi) yang sangat besar bagi seluruh masyarakat adat untuk berjaringan di antara sesama warga, maupun dengan pihak luar.
Modal Sosial yang Harus di Bangun oleh Hibualamo:
Menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan di antara masyarakat adat yang terikat dalam Hibualamo
Menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan antara Hibualamo dengan warga masyarakat adat dan umum
Menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan antar kelompok masyarakat
Menumbuhkan kerjasama dan kepercayaan antara Hibualamo, masyarakat dan pihak luar
Kerjasama dan Kepercayaan antar Anggota di dalam Hibualamo
Keterbukaan dan kejujuran di antara anggota dalam Hibualamo, merupakan unsur yang paling penting untuk bekerjasama. Oleh karane itu Hibualamo harus menerapkan pola-pola hubungan yang jujur dan terbuka, dengan cara:
•Merumuskan semua keputusan dan tindakan bersama, tidak ada anggota yang memutuskan sendiri berdasarkan kepentingannya.
•Menjalin dialog terbuka dengan diskusi-diskusi secara berkala, saling memberikan informasi dan bertukar pengalaman.
•Mencacat semua kegiatan yang dilakukan dan informasi yang diterima, agar semua anggota bisa mengakses informasi tersebut.
•Memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk berpendapat dan mengemukakan perasaan-perasaannya dalam suasana saling menghargai.
Menumbuhkan Kerjasama dan Kepercayaan antara Hibualamo dengan Masyarakat.
Sebagai pemimpin kolektif dari masyarakat warga, Hibualamo harus mengembangkan pola-pola hubungan yang timbal balik antara Hibualamo dengan masyarakat.
Beberapa cara menumbuhkan kepercayaan masyarakat yang bisa dilakukan oleh Hibualamo adalah Menjalankan tugas yang diamanahkan oleh masyarakat dengan pengelolahan yang jujur dan adil lewat Jiko makolano. Adil bukan berarti bagi rata, akan tetapi menentukan prioritas berdasarkan kebutuhan yang nyata bukan untuk kepentingan priibadi. Contohnya dalam menentukan penerima manfaat langsung, harus berdasarkan dengan kesepakatan dan norma-norma yang sudah dibuat bersama.
Tidak mencari keuntungan pribadi, akan tetapi menjalankan tugas dan tanggung jawab semata-mata untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat. Mampu melindungi masyarakatnya, tidak memihak kepada kelompok tertentu akan tetapi memberikan kesempatan kepada semua warga untuk terlibat dalam keseluruhan kegiatan. Memberikan kesempatan seluas-seluasnya kepada warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses dari menemukenali masalah dan memonitoring evaluasi kegiatan, walaupun keputusan yang menentukan sebagai pengambil tanggung jawab Hibualamo. Mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan, kegiatan-kegiatan dan kebijakan yang dikeluarkan (akuntabilitas).
Menumbuhkan Kerjasama dan Kepercayaan antar Warga Masyarakat adat Halmahera Utara
Dalam mencapai tujuan penanggulangan kemiskinan, masyarakat tidak bisa bergerak sendiri-sendiri, akan tetapi perlu kerjasama di antara mereka. Untuk dapat bekerjasama diperlukan hubungan sosial yang kuat dan guyup (Jawa). Oleh karena itu Hibualalmo perlu menggerakan modal sosial di masyarakat dengan menciptakan hubungan-hubungan tadi dengan berbabagai cara diantaranya :
Menumbuhkan kepedulian warga dengan menggerakan kesadaran kritis masyarakat terhadap permasalahan bersama terutama yang menyangkut kemiskinan dengan cara melakukan refleksi kritis dengan berbagai pihak, misal melalaui komunitas dewan adat masyarakat; melibatkan seluruh unsur masyarakat di dalam setiap tahapan program dari mulai identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan sampai monitoring evaluasi.
Menggalang kegiatan yang bisa menumbuhkan kebersamaan melalui kelompok-kelompok-kelompok masyarkat adat lainnya, sehingga bukan hanya menjadi sekedar untuk kepentingan golonngan tertentu, akan tetapi menjadi sarana kegiatan bersama. Saling menghargai, saling percaya di antara anggota kelompok akan tumbuh apabila kelompok masyarakat tersebut dibangun dalam suasana keterbukaan, kejujuran, keikhlasan dan saling peduli di antara anggotanya. Dalam kelompok yang seperti ini yang menjadi hal utama adalah tujuan kelompok bukan tujuan pribadi . kejujuran dalam pengelolaan keuangan Hibualamo juga akan menjadi modal untuk dapat dipercaya oleh kelompok masyarakat yang lain baik warga masyarakat adat setempat atau pihak lain, sehingga kemungkinan untuk bermitraa dengan berbagai pihak menjadi sangat terbuka.
Menumbuhkan Kerjasama antara Hibualamo dengan Pihak Luar
Apabila kerjasama dan bekerja untuk kepentingan penanggulangan kemiskinan merupakan modal sosial yang sangat besar untuk dapat memperoleh kepercayaan dari berbagai pihak baik masyarakat keluruhan maupun pihak luar. Dengan demikian modal sosial ini akan menjadi modal yang sangat penting untuk mengembangkan jaringan dengan berbagai pihak, sehingga masyarakat dapat semakin maju dan sejahtera.