KOMPAS.COM
Jumat, 6 Maret 2009 | 20:01 WIB
TERNATE, JUMAT - Mahasiswa sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Ternate yang mengikuti kuliah malam wajib membawa lilin ke kampus untuk penerangan jika tiba-tiba listrik padam. "Setiap pergi kuliah malam kami wajib membawa lilin, soalnya sering saat kuliah tiba-tiba listrik padam sehingga lilin itu sebagai penerang untuk melanjutkan kuliah," kata Adri salah seorang Mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri di Ternate, Jumat (6/3).
Itu terjadi karena PLN Ternate sejak beberapa bulan terakhir ini melakukan pemadaman bergilir setiap hari, karena kapasitas listriknya terbatas, menyusul rusaknya sejumlah mesin pembangkit listrik di PLN setempat.
Adri mengatakan mereka terpaksa harus meneruskan kuliah menggunakan penerangan lilin saat listrik padam, karena listrik biasanya baru menyala dua atau tiga jam kemudian, sementara untuk memindahkan kuliah di malam berikutnya juga tidak ada jaminan listrik tidak akan padam.
"Soalnya pemadaman listrik secara bergilir di Ternate tidak terjadwal. PT PLN setempat seenaknya memadamkan listrik sehingga masyarakat di daerah ini, termasuk para mahasiswa kesulitan menyesuaikan kegiatannya dengan jadwal pemadaman listrik," katanya.
Ardi mengharapkan agar PT PLN segera membenahi mesin pembangkit listriknya dan pemadaman secara bergilir tersebut dapat segera diakhiri, soalnya pemadaman itu sangat mengganggu kelancaran aktivitas berbagai pihak di daerah ini, termasuk kegiatan perkuliahan di kampus.
Sebelumnya pihak PLN Ternate menjelaskan bahwa mereka terpaksa melakukan pemadaman listrik secara bergilir karena rusaknya sejumlah mesin pembangkit listrik di PLN setempat telah mengakibatkan daya listrik yang ada tersisa 12 MW sementara beban mencapai 15 MW.
PT PLN Ternate tidak melakukan pemadaman listrik secara terjadwal di setiap lokasi karena untuk menghindari adanya protes dari masyarakat, soalnya dengan kondisi listrik yang terbatas sekarang ini sangat menyulitkan PLN untuk melakukan pemadaman bergilir secara terjadwal.
PLN telah menyewa tiga unit mesin pembangkit listrik untuk mengatasai keterbatasan listrik tersebut, namun ketiga mesin itu belum bisa dioperasikan karena masih mencari lokasi untuk penempatannya.
Jumat, 6 Maret 2009 | 20:01 WIB
TERNATE, JUMAT - Mahasiswa sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Ternate yang mengikuti kuliah malam wajib membawa lilin ke kampus untuk penerangan jika tiba-tiba listrik padam. "Setiap pergi kuliah malam kami wajib membawa lilin, soalnya sering saat kuliah tiba-tiba listrik padam sehingga lilin itu sebagai penerang untuk melanjutkan kuliah," kata Adri salah seorang Mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri di Ternate, Jumat (6/3).
Itu terjadi karena PLN Ternate sejak beberapa bulan terakhir ini melakukan pemadaman bergilir setiap hari, karena kapasitas listriknya terbatas, menyusul rusaknya sejumlah mesin pembangkit listrik di PLN setempat.
Adri mengatakan mereka terpaksa harus meneruskan kuliah menggunakan penerangan lilin saat listrik padam, karena listrik biasanya baru menyala dua atau tiga jam kemudian, sementara untuk memindahkan kuliah di malam berikutnya juga tidak ada jaminan listrik tidak akan padam.
"Soalnya pemadaman listrik secara bergilir di Ternate tidak terjadwal. PT PLN setempat seenaknya memadamkan listrik sehingga masyarakat di daerah ini, termasuk para mahasiswa kesulitan menyesuaikan kegiatannya dengan jadwal pemadaman listrik," katanya.
Ardi mengharapkan agar PT PLN segera membenahi mesin pembangkit listriknya dan pemadaman secara bergilir tersebut dapat segera diakhiri, soalnya pemadaman itu sangat mengganggu kelancaran aktivitas berbagai pihak di daerah ini, termasuk kegiatan perkuliahan di kampus.
Sebelumnya pihak PLN Ternate menjelaskan bahwa mereka terpaksa melakukan pemadaman listrik secara bergilir karena rusaknya sejumlah mesin pembangkit listrik di PLN setempat telah mengakibatkan daya listrik yang ada tersisa 12 MW sementara beban mencapai 15 MW.
PT PLN Ternate tidak melakukan pemadaman listrik secara terjadwal di setiap lokasi karena untuk menghindari adanya protes dari masyarakat, soalnya dengan kondisi listrik yang terbatas sekarang ini sangat menyulitkan PLN untuk melakukan pemadaman bergilir secara terjadwal.
PLN telah menyewa tiga unit mesin pembangkit listrik untuk mengatasai keterbatasan listrik tersebut, namun ketiga mesin itu belum bisa dioperasikan karena masih mencari lokasi untuk penempatannya.